Ujaran Kebencian dan Angin

Ujaran Kebencian dan Angin

13 March 2023 06:10 AM

Kolom Gus Zuem, sebuah tulisan dari KH Zaimudin As’ad

Ungkapan kalimat, baik tertulis maupun lisan, yang narasinya bernuansa merendahkan, memaki bahkan menghujat obyek yang dituju tanpa mempertimbangkan kemungkinan adanya kebenaran di sisi obyek. Ketika hati seseorang sedang dibakar kebenciaan terhadap suatu obyek, maka tak laku lagi rasionalitas dan faktualitas yang ditunjukkan obyek pada orang itu. Akibatnya, apa pun yang dinyatakan dan dilakukan oleh obyek ( pribadi / kelompok ) selalu dihakimi salah dan buruk di matanya.

Bagi jiwa-jiwa yang biasa alias standar, menjadi obyek perundungan adalah suatu malapetaka. Apalagi bagi jiwa yang masih mengejar popularitas atau pujian sesama.

Tapi bagi pribadi-pribadi yang tangguh dan ikhlas, perundungan atau ujaran kebencian adalah ibarat angin semilir yang menjadikan balon kemuliaan cepat naik ke atas langit. Karena mereka yakin bahwa Allah tidak akan menelantarkan hamba yang berjuang demi agungkan nama-NYA.

Hal seperti itulah yang dulu dialami ayahanda ketika tahun 1977 dihujat ( sekarang dibully ) habis-habisan oleh kawan-kawan beliau sendiri bahkan santri, sehingga kala itu Darul’ulum kehilangan separuh santrinya.

Sebagai anak, tentu saya prihatin dan bersedih. Tapi begitu mengetahui kesedihan anak sulungnya, beliau berkata: “yo ngéné iki jenenge perjuangan, mesti onok tantangan . . Klo kita yakin bahwa perjuangan kita tidak melanggar hukum Allah, teruslah melangkah jangan hiraukan kata para pembencimu…”

Alhamdulillah dengan keteguhan dan keistiqomahan ayahanda, Darul’ulum mampu bertahan dan menyesuaikan dengan tuntutan zaman sehingga di Darul’ulum selain semua sekolahnya akreditasi A, juga ada sekolah negeri (kemenag & kemendikbud ) yang mengikuti kebijakan pondok.

Kisah itulah yang beberapa hari lalu saya sampaikan pada gus Nadirsyah Hosen  ketika beliau silaturrahim di rumah. Tujuan saya, supaya beliau jangan pernah surut langkah akibat serangan perundungan, bulliying atau ujaran kebencian dalam menyuarakan kebenaran khas dalam perspektif Nahdhiyin.

Kita butuh figur-figir seperti beliau yang bisa menjelaskan dengan bahasa sederhana dan komunikatif tentang  hal-hal yang rumit. Semoga Allah selalu menyehatkan, melindungi dan merahmatinya.. Amin ya robbal’alamiin. (*)

 

Editor : Achmad RW

Sumber : Jawapos Radar Jombang

Link : https://radarjombang.jawapos.com/opini/13/03/2023/ujaran-kebencian-dan-angin/



Leave a Reply