Perpustakaan Unipdu

Istri Yang Memaniskan

Istri Yang Memaniskan

19 December 2022 17:29 PM

KH Zaimuddin Wijaya As’ad (Gus Zuem)

SETELAH sepekan ikut workshop di luar kota, si suami ingin segera bergegas pulang ke daerahnya. Sebelum masuk stasiun, matanya tergoda pada buah mangga yang kuning-kuning di atas gerobak kaki  lima. Maka terbayanglah dia pada senyuman istri yang penyuka berat buah mangga itu.

Apalagi di atas tumpukan mangga ada tulisan kalimat sangat provokatif : “MANGGA MADU. TIDAK MANIS UANG KEMBALI”

Maka karena sebentar lagi kereta berangkat, tanpa pikir panjang dan dicicipi, dia minta ditimbangkan 3 kg dan dibayar tanpa menawar. Pokoknya yang terbayang hanya senyuman istri tercinta.

Sesampai di rumah, dia langsung menuju dapur dan menggandeng istrinya yang sedang masak itu, ke ruang makan. ”Sini dek, duduk sini.. abang bawakan buah kesukaan adek,,. abra kadabra… manggaaaa maaadu…namanya saja madu pasti manis dek..,” kata suami sambil bergaya pesulap.

Si istri yang semula tertawa, begitu melihat tampilan mangganya, langsung berhenti, maklum dia sangat “pakar” soal mangga.

“Kenapa dek kok diam..?”

Nggak apa2 bang, surprise saja.. abang tau banget kesukaanku..” ucap si istri sambil langsung mengupas sebiji sehingga membuat hati suami makin berbunga-bunga.

Saat itu juga dia memakannya. Iris demi iris dengan dilahap di hadapan sang suami yang berbahagia. Tiba-tiba, ketika tinggal seiris, peluit ketel air di dapur berbunyisehingga  dia tinggalkan suaminya untuk mematikan kompor.

Didorong rasa penasaran semanis apa sih rasa mangga itu sampai-smapai  istrinya tidak menawarinya mencicipi, maka si suami melahap irisan terakhir itu. Begitu dikecap, tak terasa si suami meneteskan air mata. Dia langsung menuju istrinya di dapur dan tiba-tiba memeluknya dari belakang. “Maafkan abang, sayang.. ternyata mangganya masam sekali.. abang tadi buru-buru dan percaya saja pada penjualnya.. tapi kenapa adek gak bilang kalo rasanya masam banget..?,” hiba suami sambil berbisik. ”Abaaang.. apa pun yang adek makan kalau ada abang di sebelahku, segalanya terasa nikmat, seperti makanan Surga.. terima kasih mangganya ya bang, gara-gara makan mangga tadi adek jadi pengen nyidam lagi nih..hihihi…” jawab istri dengan penuh kelembutan sambil melepas celemeknya.

Begitu si suami mendengar kata nyidam, dia langsung menutupi pintu dapur juga jendela-jendelanya … hehehe.. maklum banyak kucing tetangga yang suka mencuri lauknya.

Dari pengalaman pribadi teman saya di atas, sikap kita dengan pasangan dituntut untuk saling memahami dan menjaga hati masing-masing. Kita harus jadi pasangan yang luar biasa bagi dia. Andai yang terjadi sebaliknya, si istri berkata : “Pulang jauh-jauh dari luar kota selama seminggu, oleh-olehnya kok mangga podang mentah. Mending gausah bawa oleh-oleh saja maas…”

Bayangkan betapa pedihnya hati suami. Kala istri yang dirindui dan sudah dikhayalkan bibirnya akan mengembangkan senyuman atas oleh-oleh yang dibawanya ternyata dari bibir itu terucap kata-kata tajam nan menyakitkan. Padahal, niatnya hanya satu: membahagiakan istri dengan sesuatu yang disukainya.

Berawal dari sinilah, istri tanpa sadar membuka hati suami untuk memungkinkan menerima kehadiran wanita lain. Suami mulai membanding-bandingkan dengan teman wanita di tempat kerjanya atau mantannya yang masih sendiri.  Bahkan bisa jadi mulai nyaman dengan penjual kopi langganannya. Jika terjadi demikian, maka berlangsunglah proses pelemahan ikatan pernikahan itu.

Pesan tersiratnya : jadilah pasangan yang senang menghargai perjuangan (effort) dan niat baik dia, karena hasil tidak selalu sesuai harapan. Dengan demikian, tanpa Anda sadari, sikap itu akan menjadikan Anda di hatinya sosok pasangan yang patut diperjuangkan, dibahagiakan dan dipertahankan. Percayalah. .. (*)

 

Editor : Achmad RW

Sumber : Jawapos Radar Jombang                                                 

Link : https://radarjombang.jawapos.com/kota-santri/19/12/2022/istri-yang-memaniskan/  

Exit mobile version