Graffiti atau Vandalis?

Graffiti atau Vandalis?

12 December 2022 10:37 AM

KH Zaimuddin Wijaya As’ad (Gus Zuem)

Di Jombang, jalan-jalan utamanya selain ada yang bernama Jalan KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan Jalan KH Abdurrahman Wahid ada juga Jalan KH Ahmad Dahlan. Nah, karena baru memperingati hari jadinya yang ke-112 maka ditata dan dicat-ulanglah tembok-tembok di pinggir jalan-jalan tersebut.

Tapi, tak jauh beda dengan kota-kota besar yang lain, ternyata dinding-dinding itu dijadikan sarana ekspresi anak-anak muda /orang-orang yang eksistensinya ingin diakui atau orang yang merasa bahwa pesannya selama ini tidak direspons oleh pihak sana.

Untuk mengantisipasi perilaku seperti itu, guna menjaga keindahan kota, biasanya dinas kebersihan / tata kota mengisi dinding-dinding jalan dengan lukisan dinding yang disebut mural, atau kalimat-kalimat kutipan “kata bijak” / pesan-pesan  berupa  tulisan (bukan lukisan) yang seingat saya disebut sebagai graffiti.

Maka, saya kurang sepakat kalau tulisan yang tertera di tembok Jalan KH Ahmad Dahlan Jombang (enak aja bilang aku di hatimu.. padahal aku ga suka tempat rame.!) itu disebut sebagai bentuk perusakan atau ulah vandalisme hanya karena yang menulis tidak mendapat penugasan dari pemkab.

Hehehe.. saya lebih senang menyebutnya sebagai graffiti merdeka. Merdeka, bebas, indie, atau apalah istilahnya, asal jangan vandalis. Terlebih melihat kalimatnya yang sangat mewakili sebuah ungkapan jiwa yang bertekad untuk menghuni hati sang kekasih secara merdeka tanpa intervensi pihak luar…

Saya senyum-senyum saja membaca kalimat itu. Maka jika Anda marah atau tersinggung… itu berarti di hati Anda  sudah seperti pasar malam… rame banget …

Hehehe… postingan receh, sekadar untuk menghibur pembaca, di tengah berita-tentang kesadisan manusia. (*)

 

Editor : Achmad RW

Sumber : Jawapos Radar Jombang                                                 

Link : https://radarjombang.jawapos.com/opini/12/12/2022/graffiti-atau-vandalis/  



Leave a Reply