Dosa di India; Antara yang Perih dan Gurih

Dosa di India; Antara yang Perih dan Gurih

18 April 2022 07:49 AM

Sepanjang perjalanan, dari Dwarka ke Nodia (kecamatan di Delhi) saya melihat bangunan gedung pemerintah, perusahaan dan rumah warga tampak kusam. Mengesankan saya bahwa orang India kurang suka cat warna cerah, atau bahkan hanya sekali seumur hidup mengecat bangunan.

Akibatnya, meski gedung itu mentereng, tidak memancarkan keceriaan. Maka dia menjelaskan bahwa masyarakat India punya filosofi mengutamakan keindahan bagian dalam. Akibatnya, mereka tidak begitu peduli dengan tampilan luar. Sebagaimana yang ditampakkan dalam memperlakukan rumah atau gedung mereka. Inner beauty is the best expression.

Betul juga. Ketika kami melihat kampus Sharda University dari luar, tampak sangat biasa. Gedung tanpa cat dengan menampakkan bata merahnya. Seperti rumah warga Trowulan tempo dulu. Tapi, begitu masuk gedungnya, luar biasa. Universitas dengan mahasiswa asing yang terbanyak di India itu, menyimpan kekuatan yang luar biasa. Naik turunnya mahasiswa di gedung sembilan lantai itu pake lift kapsul, seperti di mal-mal kita. Ada empat lift yang terbagi di empat  sudut.

Karena di tengah gedung didesain kosong hingga matahari bisa masuk dari atap yang tembus cahaya. Nah, ini ada pengalaman menarik. Ketika kami diajak masuk ke lab fisika yang kebetulan ada beberapa mahasiswa yang sedang praktik, mahasiswa yang duduk deret depan langsung berdiri, tanda penghormatan pada kami. Lha yang di belakang, ternyata tetap asyik duduk melakukan eksperimen, karena tidak melihat kehadiran kami. Si professor itu spontan pukul meja dua kali, sambil mengatakan sesuatu yang membuat mereka berdiri dan melihat ke kami… Hehehe.. Mungkin beliau bilang: Lhee, ngadeko rèk… Ojok isin-isini aku yo… Koen engko gak tak lulusno lho… Setelah melihat lab, kami pun lihat ruang kuliahnya.Dosa di Saya pikir, ruang itu semewah meeting room kampus tersebut, ternyata ruang kelasnya ”biasa” saja.

Tanpa AC, dengan bangku kuliah seperti anak-anak SMP di sini dulu.  Satu meja dua kursi. Meski demikian, produknya, S 1, harus bisa nulis makalah yang diterima jurnal internasional. Berupa taman yang indah dengan rerumputan yang luas. Mengingatkan pada film India yang bila kasmaran mereka nyanyi sambil gulung-gulung di rumput. Di monumen itu, saya menemukan kata bijak Gandhi tentang tujuh dosa sosial manusia yang membuat perih di hati karena begitu banyak orang memiliki dosa (sin) itu.

Di India memang banyak ”dosa” disajikan.  Saya bahkan sempat mencoba dosa itu. Memang rasa dosa di India agak gurih, tapi karena lidah belum terbiasa dengan makanan itu, saya pun hanya menikmati bagian krispinya saja. Oh iya… “dosa” adalah nama makanan khas India. Jika tak percaya, silakan googling… (*)

 

Editor :ROJIFUL MAMDUH

Sumber : Jawapos Radar Jombang

Link : https://radarjombang.jawapos.com/kota-santri/18/04/2022/dosa-di-india-antara-yang-perih-dan-gurih/

 



Leave a Reply