Perempuan dan Isra’ Mikraj

Perempuan dan Isra’ Mikraj

27 February 2023 06:40 AM

Kolom Gus Zuem, sebuah tulisan dari KH Zaimudin As’ad

ISLAM memiliki perhatian yang sangat besar pada perempuan. Sampai-sampai eksistensi kaum hawa ini diabadikan dalam salah satu nama surah dalam Alquran : An Nisaa’. Sementara nama Ar Rijaal tidak ada.

Itulah kalimat opening saya tadi pagi di acara peringatan Isra’ Mikraj oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kemenag Jombang yang diselenggarakan di MAN 2 yang berlokasi di Darul’Ulum.

Bukti lain “pengistimewaan” perempuan oleh Islam dapat juga ditemukan dalam peristiwa Mikraj, di mana Allah memperlihatkan Rasul-Nya pada sosok-sosok perempuan, mulai dari aroma wangi makam Masyithoh, para perempuan yang menyakiti dirinya di neraka hingga perempuan tua renta yang merupakan perlambang usia bumi.

Bahkan karena Islam begitu memuliakan perempuan, sampai-sampai kaum hawa ini untuk mendapatkan pahala “jihad fi sabilillah” tidak perlu memanggul senjata dalam medan perang seperti para lelaki, tapi cukup di rumah saja dengan menaati suami dan memperoleh ridanya. Sebagaimana dawuh Rasulullah pada Asma’ binti Yazid.

Ta’at tidak berarti tunduk tak berdaya, tapi ketundukan dengan syarat bahwa kepatuhan itu dibingkai dengan ketaatan pada Allah SWT, sehingga ketaatan ini justru sangat berdaya untuk menjadikan suami sebagai pria yang sukses meniti puncak prestasinya. Dari sinilah kemudian muncul ungkapan : “Di balik pria yang sukses terdapat wanita yang hebat ”

Wanita yang hebat adalah istri yang mampu menjaga eksistensi suaminya sebagai pria yang punya harapan, martabat dan jati diri yang harus dihormati dan diperjuangkan bersama.

Untuk itu, Anda semua sebagai istri -pesan saya kepada audience– jangan pernah lepas dari ucapan terima kasih pada suami atas apa pun yang dia berikan, meski berupa berkat yang dia bawa pulang untuk Anda. Karena dengan ucapan itu, Anda dirasakannya telah mengakui eksistensinya sebagai sosok yang sangat berjasa dalam hidup Anda. Pengakuan itu akan membuat dia tidak mudah tergoda pada pesaing-pesaing Anda di luar sana yang lebih muda, ramah dan seksi.

Tapi sebaliknya, jika Anda memperlakukan suami seperti “tawanan” yang tidak ada benarnya, rutin Anda “paidho“, sehingga dia lebih betah di kantor atau di luar dari pada di rumah, maka Anda jangan berharap dia bisa berprestasi. Karena Anda tidak bisa berperan sebagai penghangat ketika dia merasa dingin, penguat ketika dia merasa lemah dan penyemangat ketika dia merasa tak berdaya.

Akibatnya, Anda bisa saja ada di hadapan dan sisinya tapi lambat laun Anda akan tergeser dari hatinya.

Kemudian dia membuat status di medsosnya: “Engkau bukan takdirku, engkau juga bukan jodohku, tapi engkau ada dalam hatiku”. Naudzubillah…. heheheh…

Di bagian akhir pesan saya, saya meminta audience untuk menjaga salatnya dengan istiqamah berjamaah. Kemudian membersihkan hati dari rasa riya’ atau pamer atas kebaikan yg dilakukan. Menjaga persaudaraan-persatuan di mana pun berada dan menghindarkan diri dari ghibah yang sangat berpotensi mengarah ke fitnah. Alhamdulillah, sejam tak terasa bersama para ibu yang luar biasa. (*)

 

Editor : Achmad RW

Sumber : Jawapos Radar Jombang

Link : https://radarjombang.jawapos.com/opini/27/02/2023/perempuan-dan-isra-mikraj/



Leave a Reply