Hidup Ini Lengkap Sempurna

Hidup Ini Lengkap Sempurna

24 April 2022 14:06 PM5

Perjalanan pulang dari Jakarta kemarin menyisakan kisah unik yang membuat saya harus banyak bersyukur.  Begini kisahnya:

Di sebelah saya duduk seorang pria yang dari penampilan dan parfumnya, sangat berkelas. Seperti biasa, untuk memulai pembicaraan yang cair, saya kenalkan diri dulu apa adanya. Saya mengaku sebagai dosen perguruan tinggi swasta (PTS) ternama (hehehe) di Jombang. Sementara dia mengaku sebagai pengusaha yang bergerak di bidang usaha pertelevisian yang sedang ekspansi untuk buka stasiun TV di daerah-daerah.

Dari gaya bicara, pancaran mata dan pilihan kata-katanya, saya yakin orang ini pasti negosiator ulung untuk membuat deal-deal tingkat tinggi.

Setelah dia bicara tentang aktivitasnya, topik saya geser ke masalah yang lain dengan terlebih dulu saya awali pembicaraan tentang kultur Jawa Timur terutama dunia kepesantrenan. Tidak saya duga, dia sangat antusias. Mungkin karena dunia TV harus akrab dengan budaya lokal ya…

Cerita panjang lebar tentang komunitas pesantren sampai pada perbedaan kiai pesantren tapal kuda (kultur Madura) dengan kiai kawasan mentaraman (kultur Jawa, khususnya Jombang ke barat). Saya sampaikan, kalau kiai Madura, mayoritas beristri lebih dari satu. Sehingga dinilai tidak ikuti mainstream kalau “berhenti” pada satu istri. Sementara itu, kiai Jombang dan sekitarnya mayoritas anggota PSSI (Persatuan Suami Satu Istri). Sehingga bila ada yang beristri lebih dari satu akan banyak mengundang decak kagum kiai yang lain.

Dia mendengar dengan seksama sambil tertawa-tawa kemudian menyeletuk: ”Wah, saya berarti ikut aliran kiai Madura ya..’’

”Oh ya…? Berapa istri bapak…?”

”Tiga pak. Tapi semua itu di luar keinginan hati kecil saya.”

”Kok bisa begitu?”

Dia mulai bercerita dengan mimik wajah serius, beda dengan sebelumnya.

”Saya menikah tahun 1988, 10 tahun tidak dikaruniai anak. Saya dipersilakan istri saya menikah lagi, saya menolak. Karena saya tidak mau menyakiti hati wanita yang telah mendukung sukses saya itu. Akhirnya tahun 2000 saya terpaksa nikah lagi. Ternyata juga tidak ada tanda-tanda kehamilan, padahal sudah 7 tahun.  Maka 2010 lalu saya menikah lagi dengan seorang janda dua anak yang lucu-lucu. Kehidupan ketiga istri alhamdulillah berkecukupan semua. Setiap Ramadan mereka saya ajak Umrah 10 hari terakhir hingga Lebaran di Makkah. Mereka saya buatkan rumah di dekat ibunya masing-masing di J, B dan S. Mobil dan sopir saya siapkan. Untuk belanja, mereka sudah saya bekali kartu kredit. Ya mohon maaf, kalau soal harta, Tuhan memberi saya berlebih dan jelas halal semua karena usaha saya halal. Tapi sayang Tuhan tidak memberi kesempatan saya untuk menimang dan dikencingi anak keturunan saya sendiri. Panggilan ayah atau papa tidak pernah saya dengar dari anak saya sendiri. Akhirnya anak-anak kakak dan adik saya, saya suruh panggil saya ayah. Dulu waktu mereka masih kecil, kalau panggil saya ayah, saya beri uang Rp 50 ribu. Akibatnya mereka terbiasa hingga besar. Dulu saya sempat agak protes pada Tuhan, tapi setelah saya diingatkan ustad saya bahwa masing-masing hamba mendapat ujian yang berbeda-beda, akhirnya saya ikhlas menerima ujian ini.”

Dia diam sejenak, kemudian terdengar pengumuman kalau pesawat siap mendarat. Kami pun salaman sambil mengucapkan kalimat perpisahan yang membesarkan hati masing-masing.

”Anda harus banyak bersyukur karena Tuhan memberi tiga anak,” katanya.

Saya pun membalas. ”Anda juga harus bersyukur karena anda punya tiga istri berbagai usia dan status, yang mencintai Anda. hehehe..”

Dari perjumpaan kami tadi, makin memperjelas bahwa setiap manusia dilengkapi Tuhan dengan masalah untuk membuatnya selalu ingat dan bermohon pada-Nya. Kalau ada manusia hidup tanpa masalah, berarti dia bukan manusia yang “sempurna”.

Dan yang paling penting untuk diingat: Nikmat-Nya jauh lebih besar dari masalah atau ujian yang kita hadapi.

Maka nikmat manakah yang engkau dustakan?

Selamat menikmati hidup dengan “kesempurnaannya”, salam sukses penuh berkah.

Editor : M Nasikhuddin

Sumber : Jawapos Radar Jombang

Link : https://radarjombang.jawapos.com/kota-santri/24/04/2022/hidup-ini-lengkap-sempurna/



Leave a Reply