Membersihkan Nafsu di Medsos

Membersihkan Nafsu di Medsos

20 April 2022 07:06 AM

JOMBANG – Kita harus selalu membersihkan nafsu dimanapun. Baik dalam kehidupan nyata, maupun dalam bermedia sosial. Agar sewaktu-waktu mati, nafsu kita diundang sebagai  nafsul mutmainnah sebagai disebut dalam QS Alfajr 27-30. ’’Untuk membersihkan nafsu, ada tiga hal yang bisa kita lakukan,’’ kata Katib Syuriyah PBNU, Dr KH Afifuddin Dimyati Alhafid (Gus Awis), saat menyampaikan materi kajian Ramadan yang digelar Pusat Studi Alquran (PSQ) di Islamic Center Unipdu, Senin (18/4).

Pertama, meninggalkan banyak bicara. ’’Dalam konteks media sosial, jangan banyak komentar. Tidak perlu semua hal kita komentari,’’ sarannya. Sebab makin banyak bicara atau komentar, kita akan semakin banyak salah. ’’Siapapun orangnya, semakin banyak bicara atau komentar, pasti semakin banyak salahnya,’’ jelasnya.

Ada hal yang wajib kita komentari yakni meluruskan postingan yang menyesatkan akidah. ’’Tapi jika sudah ada yang meluruskan, maka kita sudah tidak perlu ikutan,’’ ujarnya.

Ketika nafsu ingin komentar, sebaiknya kita diam. Ketika nafsu ingin diam, sebaiknya kita bicara. ’’Kita tidak usah ikutan ngomentari hal yang sedang viral,’’ sarannya.

Kedua, meninggalkan banyak melihat. ’’Semakin banyak melihat, kita akan semakin ingin meniru,’’ terangnya. Lihat postingan A, kita ingin niru. Lihat postingan B, kita ingin B. Sehingga nafsu semakin tidak terkendali. Rasulullah Muhammad sallallahu alaihi wa sallam bersabda; Pandangan adalah salah satu panah setan. Melalui pandangan, setan banyak menjerumuskan orang ke dalam jurang dosa.

Ketiga, meninggalkan banyak makan. ’’Dalam konteksi media sosial, jangan banyak memposting atau melihat postingan makanan. Karena pasti jadi kepingin,’’ urainya.

Keempat, hindari banyak berkumpul dengan orang-orang yang tidak ada keperluannya. ’’Tidak usah ikut grup-grup yang tidak penting. Apalagi yang isinya saling hujat, saling maki dan saling menjelekkan,’’ bebernya. Sebab hal itu akan mempengaruhi batin kita.

Gus Awis menjelaskan, medsos bisa bermanfaat untuk menghibur diri dari kepenatan aktivitas di dunia nyata. Bisa untuk dakwah dengan perbuatan. Juga bisa untuk mengabarkan nikmat Allah subhanahu wa ta’ala sebagai wujud rasa syukur. Makanya ketika lihat orang lain aktif di medsos, kita harus berprasangka baik. ’’Sebaliknya, kepada diri sendiri, kita harus berprasangka jelek,’’ tandasnya.

– Advertisement –Editor : ROJIFUL MAMDUH

Sumber : Jawapos Radar Jombang

Link : https://radarjombang.jawapos.com/kota-santri/20/04/2022/membersihkan-nafsu-di-medsos/



Leave a Reply